Gunakan Mozila FireFox Untuk Kenyamanan Browsing Anda

Kamis, 07 Mei 2009

Surat Untuk Suami Tercinta

Assalaamu ‘alaikum wr wb.

Wahai suamiku, belahan jiwaku! Ketahuilah bagaimana susahnya engkau membendung keinginanmu untuk menikah lagi, begitulah susahnya istrimu untuk membujuk nafsu agar setuju engkau menambah istri. Kalau engkau juga kelihatan tidak sabar, tidak aneh kalau istrimu lebih tidak sabar darimu.

Ada istri banyak tidak salah, bahkan di akhir zaman ini kalau engkau hanya mempunyai istri satu, itu artinya engkau kurang bertanggung jawab, sebab engkau tidak membela nasib wanita akhir zaman yang jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki. Membiarkan mereka menjadi perawan tua adalah satu kekejaman, yang bakal menimbulkan berbagai penyakit dalam masyarakat. Dengarlah jeritan qalbu mereka yang sakit akibat terlanjur umur. Hanya mereka malu untuk mengungkapkan keinginan mereka itu untuk didengar oleh semua manusia. Maka menikahi mereka itu satu tindakan yang wajar. Mempunyai dua, tiga, atau empat istri bukanlah satu kesalahan..

Bukannya engkau mendzalimi istrimu. Engkau harus pahamkan istrimu tentang ini. Tapi sebelum itu engkau harus berjanji dengan dirimu bahwa engkau akan bersikap seadil-adilnya terhadap mereka. Jika tidak, nerakalah akibatnya.

Katakanlah engkau mempunyai tiga istri. Tentunya mereka berbeda satu sama lain. Maka perasaanmu terhadap mereka pasti juga berbeda-beda. Akan ada yang pautan hatimu lebih dan ada pula yang kurang, mungkin juga ada yang sangat kurang engkau minati.

Wahai suamiku! Seandainya hal ini terjadi, apa sikapmu? Engkau tentu tidak mampu untuk memaksa hatimu minat pada sesuatu yang engkau tidak minati. Sebab gerak dan riak hatimu bukan engkau yang tentukan. Dan engkau tidak berdosa karena itu. Tapi menunjukkan riak tidak suka pada istri adalah satu hal yang berbahaya. Rumah tangga dapat terancam dan engkau akan hilang bahagia. Sebab seorang istri yang tidak dipedulikan suami, padahal madu-madunya begitu dimanjanya, akan menanggung derita batin yang berat. Dia dapat hilang pertimbangan dan akan melakukan hal-hal yang sangat memalukan suaminya. Apa yang ada di dalam hatinya waktu itu adalah engkau kejam. Tegakah engkau mengecewakan harapannya dan keinginannya untuk mendapatkan apa yang istri lain dapat? Kalau engkau dalam keadaan dia, tentu engkau juga tidak akan sanggup. Habis, mengapa engkau minta dia melakukan apa yang engkau juga tidak sanggup menanggungnya?

Seandainya engkau membiarkan keadaan ini berlarutan sehingga istrimu tidak mau memaafkanmu dan tidak redha dengan haknya yang engkau berikan pada istri lain, ketahuilah bahwa tidak lama lagi engkau akan ditangkap dan dipenjara, bukan penjara dunia tapi penjara akhirat. Azabnya maha dahsyat, di mana waktu itu engkau akan mengeluh,”Kalau aku tahu beginilah akhirnya, lebih baik aku memaksa diri untuk bersikap adil kepada semua istriku”.

Wahai suamiku! Sebelum semua itu terjadi, apakah langkah yang harus diambil untuk menghindarkan terjadinya kemungkinan tersebut. Syarat terpenting ialah, wanita yang akan engkau nikahi itu biarlah wanita yang sudah terdidik dengan iman dan taqwa. Wanita mukminah atau sholehah, yang hatinya tidak bergantung dengan suami tapi dengan Allah. Wanita yang waktu engkau tidak di sisinya, dia tidak merasa sendirian, sebab dia merasa Tuhan ada bersamanya. Yang masalah hidupnya tidak diadukan kepadamu karena mau menjaga hatimu. Tapi diadukannya kepada Allah, atau coba diselesaikannya sendiri dengan sedikit meminta pertolonganmu. Yang jika engkau berbuat salah padanya, dirasanya itu adalah hukuman atas dosanya, sebab itu dia tidak pernah memberontak denganmu, tapi akan redha dan memaafkanmu.

Wanita yang seandainya dia tahu suaminya tidak sayang padanya, lalu dia bersungguh-sungguh untuk mencari kasih sayang Allah. Dalam keadaan itu dia redha karena engkau melebihkan istri yang lain, untuk mengharapkan syurga dan kasih sayang Allah serta pengampunan dosa-dosanya. “Biar aku susah di dunia daripada susah di akhirat”. Itulah bisikan hatinya. Lantaran itu dia sanggup mendoakan kebahagiaan untukmu bersama istri yang lain.

Wahai suamiku! Wanita itulah yang harus menjadi calon istri kedua, ketiga, atau keempatmu. Hanya dia yang dapat untuk tidak biadab denganmu karena takutnya dengan neraka. Hanya dia yang mampu untuk tidak bertanya kepada engkau, ”Pergi ke mana? Kapan pulang? Mana duit? Kenapa lambat?”. Sebab dia tidak mau menyusahkanmu dan mengawasi gerak-gerikmu, sekalipun dia ditinggalkan, dan hatinya sedih, tetapi dia lebih tidak mau engkau bersedih, karena sayangnya padamu. Dia korbankan dirinya untukmu. Sekali-kali dia tidak akan katakan padamu,”Tidak adil!”. Karena dia merasa cukup dengan Tuhannya dan meredhai haknya untukmu yang kemudian Allah turut memaafkanmu.

Itulah wanita yang dapat mensukseskan pernikahanmu, wanita sholehah yang dalam hatinya ada iman dan taqwa. Dan mereka meremehkan dunia karena keyakinannya dan harapannya pada Syurga……

****
majalahkawansejati.wordpress.com

Baca Selengkapnya..

Kamis, 23 April 2009

Fenomena Perawan Tua

Semoga tulisan ini tidak menyinggung siapapun. kalaupun ada, abang sebagai penyambung lidah dari tulisan Ustazah Khadijah ini memohon ampun pada Allah dan meminta maaf yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang merasa tersinggung, tersindir, tersandung, tersondor, tersender, apa aja dech pokoknya, maafin ya...

Suatu penyakit sosial yang sedang menyusahkan sebagian besar masyarakat hari ini adalah masalah perawan tua. Apapun penyebab terjadinya masalah ini, namun hakekatnya ia sudah wujud dan telah menjadi realitas yang menyayat hati. Membiarkannya begitu saja tanpa berusaha menyelesaikannya seperti membiarkan orang sakit tanpa diobati. Ini adalah satu kekejaman.

Kita jarang menemukan laki-laki yang belum menikah ketika umurnya telah mencapai 30 tahun lebih. Tapi sering kita jumpa perempuan yang belum menikah walaupun sudah berumur lebih dari 30 tahun. Sedangkan keinginan menikah adalah satu kehendak fitrah yang murni yang kalau tidak dipenuhi, manusia akan mengalami satu tekanan dan kekosongan jiwa yang berterusan. Pikiran akan terganggu. Malu pada ejekan masyarakat akan menyempitkan dada. Rasa sunyi dan kara kekosongan sering melanda. Hari tuanya dilihat begitu kosong dan amat menyusahkan. Bagaimana rasanya jika Anda yang mengalaminya.



Salah satu tanda akhir zaman adalah jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Ini disebut dalam hadist. Dan itulah yang sedang terjadi kini. Di seluruh dunia keadaan inilah yang terjadi dan akan terjadi terus. Bahkan akan lebih kronis dari waktu ke waktu. Dunia modern yang penuh dengan kaum intelektual ini seharusnya sudah memikirkan apakah langkah-langkah praktis untuk mengatasi ketidakseimbangan jumlah perempuan dengan laki-laki. Supaya semua perempuan terbela dan bahagia karena dapat mempunyai suami dan anak-anak.

Siapa saja yang mempunyai sifat kemanusiaan yang tulen, pasti akan simpati dengan perawan tua. Sebab walaupun ia nampaknya tidak hilang pertimbangan dan tidak melakukan maksiat, tapi hatinya menderita. Batinnya menjerit juga. Sekalipun ia wanita yang sabar, namun harapan atau desakan untuk menikah akan sering mengganggunya. Siapa mau susah? Tentu tidak ada. Oleh karena itu mencari jalan untuk menyelesaikan masalah ini telah menjadi kewajiban kita semua.

Wanita Barat sudah memilih kehidupan liar sebagai cara untuk mengisi kehendak biologisnya. Mereka menjual tubuh dengan murah kepada sembarang laki-laki. Mereka tidak memikirkan untuk menikah, sebab institusi pernikahan dan rumah tangga sudah tidak perlu bagi mereka. Mereka boleh mencintai sepuluh laki-laki dalam satu waktu dan melakukan hubungan dengan laki-laki mana saja atau suami siapa saja yang mereka sukai. Suami cuma pinjaman, boleh ada boleh tidak. Boleh datang dan pergi. Boleh tidak ada keluarga. Karena tidak ada undang-undang yang melarang berbuat seperti itu.

Itulah cara hidup Barat dan mereka

merasa bahagia seperti itu. Sanggupkah kita seperti itu? Sanggupkah kita membiarkan saudara seagama jadi seperti itu? Percayalah tidak ada kebahagiaan dalam melanggar perintah Tuhan. Tidak ada ketenteraman dengan melakukan kemungkaran.

Sejahat apapun wanita Islam, namun keinginan berumah tangga tetap ada. Ingin mempunyai suami yang sah, yang diakui oleh masyarakat serta mempunyai anak-anak secara halal dan suci.

Apakah jalan keluar yang sebaik-baiknya untuk masalah ini? Saya tidak melihat cara lain yang lebih baik dibanding poligami. Walaupun pahit untuk diakui oleh sebagian pihak, namun hanya itulah caranya untuk menghiburkan duka lara sebagian kaum wanita. Meski pahit, namun tidak sepahit menjadi perawan tua sepanjang waktu. Dan tidaklah segelap kehidupan perempuan jalanan, yang suaminya hanyalah pinjaman, dapat datang kemudian hilang.

Pahitnya poligami adalah pergiliran ujian dan nikmat. Suami meninggalkan merasa rindu, nanti pulang bersama kasih sayang. Sejahat-jahatnya suami, masih juga memikirkan tanggungjawab pada rumah tangga dan anak-anak. Tidaklah sampai tidak tahu ke mana hendak mengadu. Bertengkar ada, berbaik-baik juga ada. Bila tua ketahuan juga rumah tangga dan anak cucunya. Ada masa depan seperti orang lain. Sementara kehidupan perawan tua atau perempuan yang melacurkan diri itu nasibnya gelap pekat. Jauh lebih parah dan lebih malang daripada wanita yang berpoligami. Laki-laki yang menggunakan pelacur bukan orang yang mau bertanggungjawab atas dirinya dan anaknya.

Laki-laki yang tidak bertanggungjawab itu cuma mau menghibur hatinya sesat. Setelah itu wanita itu akan ditinggalkannya tanpa ada rasa simpati atau tidak ada ikatan apa-apa. Sebab itu, perawan tua, apalagi yang menjual diri, tidak tahu kemana pergantungan hidup mau ditujukan. Sedangkan wanita poligami tahu siapa laki-laki yang diminta pertanggungjawaban hidupnya dan anaknya, yaitu suaminya.

Saya paham tentang adanya perawan tua yang rela tidak menikah daripada merampas suami orang. Baguslah kalau begitu, asalkan jangan alim kucing saja. Sebab dalam sejarah cuma ada seorang yang bahagia tanpa menikah dengan menolak pinangan Imam Hasan Al Basri. Ia adalah Rabiatul Adawiyah. Cintanya pada Allah menakutkannya untuk menikah. Takut kalau-kalau terganggu urusannya dengan “kekasihnya” itu. Cintanya pada Allah telah membunuh nafsunya pada laki-laki. Sehingga dengan tidak menikah itu sedikitpun tidak menyusahkannya. Tapi wanita lain yang hubungannya dengan Allah agak lemah, bila tidak menikah akan menimbulkan bermacam-macam masalah. Dia akan lebih selamat bila berpoligami daripada tidak menikah sama sekali.

Pejuang-pejuang perempuan yang selalu meluangkan hasrat ingin membela nasib perempuan, seharusnya yang paling depan dalam memperjuangkan langkah ini. Buktikan bahwa kita rela berkorban untuk perjuangan menegakkan keadilan untuk semua. Dan kita sendiri tidak dapat atau tidak sanggup, itu artinya perjuangan kita bermotif untuk mencari kepentingan diri. Kalau begitu untuk apa kita meminta orang lain mengikuti jejak kita? Sebab perjuangan yang hak itu faedahnya untuk semua, bukan untuk sekelompok orang saja. Relakah pejuang kebebasan wanita (women’s liberation) memberi peluang suami mereka berpoligami untuk membela nasib perawan tua.

Oleh: Ustadzah Khadizah Aam
































Baca Selengkapnya..

Dampak Positif Dan Negatif Poligami

Dalam masalah ta`addud azzawjat ulama semua sepakat akan kebolehannya, asalalkan sesuai dengan aturan dan tidak keluar dari koridor agama. Nah..yang berbeda pendapat itu adalah orang orang awam atau orang awam yang bergaya `alim. coba kita liat beberapa dampak potitif dan negatifnya poligami :

Dampak Negatif berpoligami:

* Mendapat tekanan social (masyarakat menganggap buruk pelakunya)
* Mendapat tekanan legal ( bagi peg, negeri: poligami dilarang)
* Mendapat tekanan ekonomis ( diperlukan biaya besar untuk memadu)
* Kadang bias mendapat tekanan politis



Dampak Positif berpoligami:

* Terhindar dari maksiat dan zina
* Meperbanyak keturunan
* Melindungi para janda, perawan tua dan kelebihan perempuan
* Kebutuhan sex suami terselesaikan saat istrinya melahirkan, haid, sakit, uzur dll
* Istri terpacu untuk melakukan yang terbaik bagi suaminya karena ada yang lain
* Melatih kesabaran dan menekan egoisme
* Anak yang dilahirkan menpunyai legal formal
* Status yang jelas bagi bagi perempuan

Lalu mana yang lebih banyak mudharatnya? Jika kita menolal poligami:

* Pengingkaran terhadap hukum Allah SWT
* Maksiat dan zinah merajalela
* Ketertindasan perempuan
* Anak-anak lahir tanpa status yang jelas, sehingga nafkahnya dan ahk warisnya terabaikan
* Aborsi dimana-mana

Sebab Istri takut dipoligami:

* Kehilangan cinta dan kasih saying suami
* Membayangkan kemesraaan suami dengan madunya
* Takut harta benda suami akan berpindah pada madunya
* Berprasangka buruk dan curiga yang berlebihan
* Cemburu kepada anak-anak madunya
* Takut hak warisnya berkurang
* Takut ditinggalkan suami


Baca Selengkapnya..

Indahnya Kebersamaan

Poligami walaupun wujud dalam Islam tetapi ia merupakan satu perkara yang terasing dan terpinggir. Seolah-olah ia tidak wujud dalam islam. Siapa yang mengamalkannya dianggap satu kesalahan yang tidak boleh dimaafkan, dipandang serong dan simusuhi. Bahkan dianggap jahat daripada orang yang berbuat maksiat dengan wanita atau lelaki yang bukan suami atau istrinya. Akhirnya umat Islam menentang poligami, sama ada secara langsung ataupun tidak langsung. Bukan saja di kalangan wanita yang menentangnya bahkan sebagian ulama juga ikut dalam barisan penentang poligami. Ada juga ulama yang membolehkan poligami sebagai jalan keluar bagai seorang lelaki tetapi dengan syarat-syarat yang sangat berat, seolah-olah poligami diperuntukkan kepada Rasulullah SAW dan para sahabat saja.


Kalaulah poligami dalam Islam ini tidak dikaji betul-betul kebaikan dan hikmahnya, maka kebanyakan manusia terutama orientalis dan orang isalam yang tidak paham, akan menggagap bahawa poligami ini tidak lain tidak bukan, hanya satu cara bagi lelaki memuaskan nafsu terhadap kaum perempan. Maka timbullah berbagai fitnah terhadap orang yang berpoligami. Tambahan pula bagi orang-orang Islam yang poligami mereka tidak mengikut cara poligami yang sebetulnya yang Rasulullah SAW contohkan, maka timbullah masalah dalam poligami. Antaranya, ketidak adilan, tidak membela, tinggal istri lama dan lain-lain sehingga timbullah masalah masyarakat. Maka buruklah rupa poligami ini walaupun yang sebenarnya hikmahnya sangat besar.

Poligami jadi "buruk" karena orang yang mengamalkannya tidak mengikut cara yang sepatutnya. Hilanglah cantik dan indahnya amalan Islam ini. Lalu bagi yang tidak paham dan juga orientalis, inilah kesempatan bagi mereka untuk menekan, mencemooh dan menghinanya.

Di akhir zaman ini, dimana kita tidak berpeluang bertemu dengan Rasulullah dan tidak pernah hidup bersama Baginda, tetapi kita diberi peluang untuk menghidupkan sunah Rasulullah, termasuk diantaranya mengamalkan poligami. Bahkan ganjaran bagi menghidaupkan satu sunah yang sudah dilupakan orang ialah 1000 pahala mati syahid. Malah Rasulullah pernah menggambarkan, di kala kemerosotan iman berlaku di akhir zaman, wujud sekelaompok berwujud sekelompok manusia bergelar ikhwan. Mereka inilah kumpulan-kumpulan yang menghidupkan sunah-sunah Rasulullah walaupun mereka tidak pernah melihat Rasulullah SAW.

Islam tidak hanya memandang poligami hanya sekadar jalan keluar bagi seorang lelaki atau jalan menyelamatkan seorang wanita, tetapi ia adalah satu cara untuk mendidik para pejuang, para pemimpin, para wanita dalm perjalanannya menuju taqwa dan merupakan asas untuk membangun empayer Islam. Amalan poligami yang dirancang dalam jamaah Islam selain dapat mendidik manusia bajk lelaki maupun wanita, juga dapat menunjukan keindahan poligami, bila ia diamalkan mengikut contoh yang telah dibuat oleh Rasulullah SAW.

Poligami sebenarnya merupakan satu proses tarbiah dan didikan yang cukup hebat. Dari poligamilah timbul kekuatan-kekuatan lain. Melalui poligami, tumbuh sifat-sifat baru pada kita yang dapat menguatkan kita. Contohnya berani, yaitu berani berhadapan dengan istri bila hendak kawin lagi, berani berdepan dengan perilaku dan perasaan istri, berani berhadapan dengan keluarga dan masyarakat. Bahkan ampun maaf, ramai lelaki yang tidak sanggup berpoligami karena takut dengan istri dan keluarga.

Antara sifat lain yang dapatdibina melalui poligami ialah sabar. Poligami menjadi tempat latihan bersabar menghadapi bermacam-macam perilaku dan perasaan istri. Suami akan terlatih bagaimana hendak berpsikologi, berstrategi dan lain-lain. Ini merupakan pengalaman dan pendidikan yang dapat membantu kita menjadi mantap dari segi mental dan spiritual. Hati dan perasaan kita akan terproses sehingga benar-benar dapat membangunkan insaniah kita. Seolah-olah poligami ini adalah riadhah (latihan) hidup bagi akal, fizikal, hati dan nafsu kita.

Gelanggang

Ujian kepimpinan, kesabaran, mujahadah, keadilan serta kejayaannya berteraskan kemantapan keyakinan, minda, ibadah serta tujuan yang jelas dan tepat yang menjurus kepada mendapatkan ridho Allah. Oleh itu seseorang yang berjaya melalui ujian dan cabaran poligami, yang memang sangat sulit dan sukar, baik kepada istri maupun suami, maka untuk memiliki kekuatan yang lain akan jadi lebih mudah.

Ujian kepimpinan sebenarnya bermula di rumah. Seorang suami yang berjaya mendidik serta memimpin istri-istr idan anak-anaknya di rumah untuk dibawa menuju Allah, berarti dia telah berjaya menjadikan rumah tangga sebagai platform mengasah kepimpinan. Kekuatan paling menonjol dan terpenting dalam melaksanakan poligami ialah apabila seseorang itu mampu menyatukan empat orang wanita dan hidup dengan penuh aman damai,berkasih sayang bersatu padu serta bekerjasama dalam merebut cinta Tuha. Betapa indah dan bahagianya rumah tangga ini. Kekuatan inilah yang sudah tidak pada nama-nama masyarakat mahupun pemimpin di dunia hari ini. Malah untuk memimpin satu istri dan beberapa orang anak pun masih ramai yang gagal.

Oleh itu andainya terdapat seorang pemimpin yang terbukti berjaya dalam memimpin kaluarga berpoligami, malah menjadi model serta ikutan kepada pengikut-pengikutnya yang yang akhirnya tercetus satu masyarakat yang berjaya membuktikan keindahan syariat Tuhan dalam poligami, maka sudah tentulah "etnik" ini mempunyai satu kekuatan luar biasa. Jika ujian poligami yang besar itu pun mampu diatasi dangan jayanya, maka hal-hal lain akan menjadi mudah bagi mereka.

Bukan saja bagi suami bahkan istri juga dapat manfaat yang banyak dari poligami. Walaupun mereka terpaksa mengurut-urut dada, memujuk-mujuk hati, terpaksa berkorban perasaan, mereka juga akan mendapat berbagai kekuatan dalam menempuh ujian hidup berpoligami. Di waktu mereka tidak bersama suami, itulah kesempatan bagi mereka untuk lebih mandekatkan dari kepada Allah, sehingga para istri lebih terdidik untuk mencintai Allah lebih daripada mencintai suaminya sendiri. Bila kita mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah, dapatkah cinta dan kasih sayang ini kita bandingkan dengan cinta dan kasih sayang suami yang sementara? Tentu saja tidak dapat

Oleh: Ir. Gina

Baca Selengkapnya..

Kamis, 16 April 2009

Patah Hati?..

Siapa aja pasti pernah mengalaminya, apalagi patah hati sama pacar pertama yang begitu kita sayangi. Duh enggak enak bo' ! :c Tapi ada kiatnya nih buat nyiasatin.

Rasanya dunia gelap, males ngapa-ngapain. Hari- hari kamu terasa ada yang hilang. Mungkin ini yang dialamin mereka yang sedang patah hati. Wajar banget, setiap kali dalam kehidupan kamu selalu bareng doi. Tiba-tiba kosong tanpa ada lagi yang bisa diajak ngobrol.

Bisa dipahami buat yang lagi patah hati, kadang sulit mengembalikan keadaan. Tapi perlu disadari, kita jangan terlalu larut terbawa emosi. Segeralah bangkit, masih banyak kesempatan kok. Berikut tips nyiasatin patah hati :t




Berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu. Manjakan diri kamu untuk melakukan kegiatan yang kamu senangi. Jangan ragu untuk berbuat egois bagi diri sendiri dan jangan perdulikan komentar orang lain tentang kamu.

Merenung. Nikmatin aja semua kondisi kehilangan dan kesendirian itu. Berlama-lamalah bicara dengan diri sendiri sambil introspeksi. Ini minimal bisa jadi cara ampuh sebagai penyembuh sakit hati kamu.

Pergi dengan temen-temen lama yang bisa bikin kamu tersenyum. Bahkan tertawa lebar. Usahakan nikmatin jalan-jalan ini sepuas hati kamu. Kalo perlu ke pantai atau puncak yang cukup jauh dari situasi keseharian kamu.

Berbicara dengan temen yang kamu percayai. Judulnya curhat, setiap orang pasti butuh curhat. Nah jangan segan-segan untuk curhat. Mungkin lewat curhat akan membantu rasa sakit kamu.

Jangan mencari pelarian. Orang yang baru putus cinta, cenderung labil dan pengen cari pelarian ke orang lain. Ini salah besar ! Karena pelarian bukan suatu penyelesaian tapi justru bikin masalah baru.

Pahami kalo putus cinta itu wajar. Jadi jangan terlalu dipikirkan atau tenggelam dalam kedukaan. Kita yakin bisa keluar dari masalah ini. Sedih, kecewa itu wajar. Cuma jangan terlalu lama.

So, menurut kamu lagi patah hati itu rasanya gimana sih ?

By Dudung

Baca Selengkapnya..

Kasih Sayang Seorang Ibu...


�Cucianmu sudah ibu cuci, Ni!� Kata ibuku ketika aku baru saja sampai di rumah. Aku segera beranjak memasuki kamarku dan melihat tempat cucian kotorku sudah kosong. Ah ibu, aku berusaha pulang cepat hari ini agar aku bisa mencuci baju-baju kotorku. �Ibu tahu, kamu pasti lelah�. Aku hanya bisa tersenyum memandangi wajah renta ibuku.Diusianya yang lewat setengah abad, ibuku termasuk wanita yang sehat. Beliau masih mampu mencuci baju semua anggota keluarga. Bukan berarti kami malas mengerjakannya tapi karena ibuku punya kebiasaan unik yaitu tidak bisa melihat barang-barang kotor. Tangannya langsung bergerak membereskan apa saja yang tidak sedap dipandang.


�Apa ibu nggak cape jika tiap hari selalu beres-beres, aku menggaji orang saja ya biar ibu bisa istirahat� kataku suatu hari. Ibu memandangku, �Kamu nggak suka ya kalau bajumu ibu cucikan�. �Aku sayang sama ibu, aku nggak tega melihat ibu bekerja keras tiap hari�, aku berusaha membujuknya untuk menerima saranku. �Ibu senang kalau diusia ibu sekarang, ibu masih mampu mengurusmu, mencucikan pakaianmu dan adikmu atau menyiapkan sarapanmu tiap pagi�. Yah..aku tak pernah lupa, jika hari libur kantorku hari sabtu dan minggu, ibu selalu menyiapkan nasi goreng daun mengkudu dan telor ceplok kesukaanku.

Aku ingat sebuah pepatah �Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu� . Aku termenung sendirian dikamarku, diusiaku yang beranjak dewasa, aku merasa belum pernah sekalipun membahagiakannya. Pernah suatu kali, aku membelikan pakaian untuknya, tapi ibuku malah balik bertanya �Kamu sendiri beli nggak? Kalau kamu nggak beli, baju ini untuk kamu saja. Baju ibu masih banyak kok�, ibuku tak mau menerima. Esoknya aku beli baju lagi agar ibu mau menerima pemberianku.

�Ibu sudah bahagia melihat anak-anak ibu berhasil� kata beliau suatu kali ketika aku menanyakan apa yang bisa aku perbuat untuk membuatnya bahagia. �Melihat kamu dan kakak-kakakmu bisa mencari uang sendiri dan kamu bisa rukun dengan saudara-saudaramu, itulah kebahagian ibu� Aku teringat kakak-kakaku, alhamdulillah mereka semua sudah mempunyai penghasilan sendiri, hanya adikku yang masih kuliah.

Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita.Ya Alloh , curahkan kasih sayang-Mu pada kedua orang tuaku, teramat khusus untuk ibu. Allahummaghfirlanaa wali-waalidainaa warhamhumaa kamaa rabbayanii shaghiiraa. Amiin

Untuk Ibunda tercinta, I always love you.

By Royani

Baca Selengkapnya..

Perjalanan hidupku


Waktu memang begitu cepat berlalu, datang dan pergi begitu cepat. Kalo kata KH.Zainuddin MZ, dunia ini tau tau, yang dulunya anak anak, ehh..tau tau udah pada punya anak. Tanpa terasa abang udah hampir 6 tahun hidup di negeri orang. Panas, dingin, kabut (liat aja gambarnya tuh, jarak pandangnya ga lebih dari 200 m, udah hampir 6tahun tinggal dan hidup dengan cuaca yang sangat beda dengan kita di Indonesia :( Selama 6 tahun ini udah dapat apa aja ya??..hmm apa ya?
Abang merasa orang yang paling beruntung dech di dunia, tau ga kenapa? kalo kata abang neh,..kerja kami adalah liburan, dan liburan kami adalah kerja, bingungkan?? :s kok malah tidur sih?? bayangan aja neeh :t kita di qatar dengan gaji yang ya..lumayanlah buat makan sehari hari, buat bayar cicilan mobil, rumah, kebun sawit de el el :D tau ga kerjanya apa? kerjanya cuma sholat dan manggilin orang tuk sholat(azan). Makanya abang bersyukur banget, kalo dibandingin orang lain. Mereka selepas Shubuh sudah berangkat kerja, pulang menjelang magri. Bisa dibilang ga ada lagi waktu tuk belajar dan mengajar. Apalagi kalo liat pekerja pekerja kasar di jalan, ah ga tega rasanya. Panas kepanasan,dingin ya kedinginan. Asal sobat sobit tau nih, panasnya Qatar itu bisa sampe 45 drajat celcius, wow!! Hampir setengah air mendidih! Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran pada mereka.
Kalo abang ba`da Shubuh pulang dari masjid, trus kerumah. Apalagi seperti sekarang


ini, hari Jum`at yang merupakan hari libur nasional(Ju`mat&Sabtu) bingung mau ngapain. Kalau di hari hari lain biasanya kita ada sedikit kegiatan. Kadang-kadang ngajar anak-anak, ibu-ibu maupun bapak-bapak warga Indonesia atau Malaysia. Nah..kalo waktu liburan panjang, kita pulang ke Indonesi. Baru deh namanya kerja, soalnya setiap hari kita harus pergi kesana kemari bawa keluarga. Pokoknya lembur dech. Selain harus siapin tenaga extra, abangpun harus siapin duit extra juga. Orang tahunya, mereka yang kerja diluar negeri itu banyak duitnya(banyak juga sih,he..he lumayanlah). So kemana mana kita pergi. Ketemu saudara atau temen, psti dech di palakin! Kalau kata orang Jambi dikompasin, alias dimintain duit..capek deech.
Itung-itung amal nyenengan keluarga, terutama ORTU (itupun 1 ataupun 2 tahun sekali). Pokoknya kalo pulang habis habisan dech. Apalagi kita kita neh kalo pulang tiketnya beli sendiri, lain dengan mereka yang kerja swasta( abang kerja di kerajaan, PNSlah kalo dikita). Kalo yang swasta, bisa dapat tiket pesawat setiap tahunnya atau minimal 2 tahun sekali. Mana kalo musim liburan tiketnya muahal banget, paling murah aja harganya bisa lebih dari 600 dolar Amrik. Itu sendirian. Nah kalo berdua istri?..anak..? Ahh udah dulu ya sobat. Ngantuk neh. Kapan-kapan abang sambung lagi dech ceritanya. Pingin cerita perjalanan abang sebelum sampe ke Qatar. Kenangan di Gujarat, Surat, Barodha, Newdelhi (semua di India, negerinya Amithabh Bachan). Abang pernah melalang buana ke Pakistan dan ada beberapa negara lain yang sempat abang tongkrongin, tunggu aja ceritanya ya.
bersambung

Baca Selengkapnya..